Nama: Iip
Kasipul Qulub
Nim: 113211025
Dasar-Dasar
Manajemen Pendidikan
I.
Pengertian
Manajemen Ilmiah
Definisi
Manajemen Ilmiah: “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan
masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi
kerja”. Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas, sekitar tahun 1900-an. Taylor adalah manajer dan penasihat
perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh besar manajemen. F W Taylor
menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari
tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil penelitiannya yaitu bahwa perusahaan akan
mendapat hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan harus
direncanakan, juga memperhatikan unsur teknologinya (mesin) maupun pelaksananya
dalam hal ini adalah manusianya.
Taylor mengemukakan 4
prinsip Scientific Management, yaitu :
1.
menghilangkan sistem
coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur
kegiatan.
2.
memilih pekerjaan
terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan
pendidikan kepada pekerja.
3.
setiap petugas harus
menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4.
harus dijalin kerja
sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Taylor
berpendaapat mengenai posisi manajer, dimana manajer adalah pelayan bagi
bawahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Karya Taylor yang lainnya yaitu, studi gerak
dan waktu, sistem organisasi (organisasi fungsional), dan mengenai upah per
potong minimum dan upah per potong maksimum.
Berkat jasa-jasa
yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern
maka F W Taylor dijuluki sebagai “Bapak
Manajemen Ilmiah”.
II. Kelebihan dan Kekurangan Manajemen Ilmiah
Kelebihan:
1.
Menghasikan produk
secara lebih cepat, sehingga dapat menghemat waktu dalam proses produksi.
2.
Sistem kerjanya yaitu
dengan pola memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
3.
Setiap kemajuan pekerja
dinilai dengan terbuka dan dicatat pada bagan balok dan membantu dalam membuat
perencanaan.
4.
Setiap gerakan yang
ekonomis dalam menyelesaikan tugas akan meningkatkan prestasi kerja.
Kekurangan:
1. Intensitas kerja yang cepat
untuk mendapatkan hasil secara lebih efektif menyebabkan pekerja cepat
kelelahan sehingga menyarap kekuatan fisik lebih banyak.
2. Terjadi pengeksploitasian tenaga
kerja dan pelanggan.
3. Menimbulkan kecemburuan antar
sesama pekerja dalam menyelesaikan tugas. Siapa yang berhasil menyelesaikan
tugas yang dibebankan kepadanya dalam satu hari akan menerima bonus sebesar
50%. Sedangkan pekerja yang belum berhasil akan merasa cemburu dan iri.
4. Pekerja akan menjadi malas
karena tidak bekerja menggunakan fisik dan cenderung menggunakan kamera gambar
hidup.
III.
Pengertian Manajemen Klasik
Prinsip Teori
Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya
revolusi industri di Inggris pada abad 18.
Para pemikir tersebut
rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu
di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang
terkenaI antara lain Henry Fayol.
Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja,
disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk
cetak biru.
Fayol berkeyakinan keberhasilan para
manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya
penggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa
pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi
lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami
prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi
kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a. Teknis (produksi) yaitu berusaha
menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran)
dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c. Keuangan (pencarian dan
penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan (perlindungan harga
milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan
perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya
pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai
data statistik.
IV.
Kelebihan
dan Kekurangan Manajemen Klasik
Kelebihan:
1.
Teknik
efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
2.
Metode
pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan
pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
3.
Metode
ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untukmencari
alternatif terbaik dalam melaksanakn suatu pekerjaan.
4.
Manajemen
klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih
relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat dari
pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan
pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional semuanya
adalah ide yang berguna dan maing-masing dikembangkan selama periode ini.
Kekurangan:
1.
Peningkatan
produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan
pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
2.
Teori
ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat
ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal
ini terjadi karena manajer yang mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek
material dan fisik.
3.
Manajer
juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan menghindari fokus
sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif penting lainnya. Kekurangan dari
manajemen klasik ialah prespektif tersebut menganggap remeh peran individu
dalam organisasi.
V. Pengertian
Manajemen Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua
teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan
teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik
dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi
sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan
lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus
bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori Manajemen Modern memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Teori ini memberi
manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian
/ subsistem dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
Karena organisasi merupakan subsistem, sehingga tumbuh dan berkembangnya
organisasi tergantung seberapa jauh organisasi dapat tumbuh dan mempengaruhi
dan beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga jatuh bangunnya organisasi
tergantung seberapa jauh organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungan.
Teori manajemen modern cenderung memandang organisasi sebagai system
terbuka, dengan dasar analisa konsepsional, dan didasarkan pada data empirik,
serta sifatnya sintesis dan integrative. System terbuka pada hakekatnya
merupakan proses transformasi masukan yang menghasilkan keluaran. Transformasi
terdiri dari aliran informasi dan sumber-sumber daya. Meskipun ada beberapa
model pandangan (close system dan open system), bukan berarti bahwa pandangan
yang lama ditinggalkan karena ada pandangan baru lebih baik.
VI. Kelebihan dan Kekurangan Manajemen Modern
1. Teori Klasik memusatkan pandangan pada
analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada
perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
2. Teori Klasik membicarakan konsep
koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat
komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar