PERENCANAAN DAN RENCANA
DALAM KEGIATAN ORGANISASI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Fatkuroji, M.Pd
Disusun Oleh:
Ely Herlina (113211006)
Laely Zulfa (113211007)
Muh. Ulil Absor (113211008)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.
PENDAHULUAN
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak
dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai
sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari
konsep, dan yang sesuai dengan obyek yang ditanganinya serta tempat organisasi
itu berada. Sebagai bagian dari suatu ilmu, seharusnya manajemen itu tidak
boleh menyimpang dari konsep manajemen yang sudah ada. Namun variasi bisa
terjadi akibat kreasi dan motivasi para manajer. Variasi ini berkaitan dengan
obyek yang ditangani dan tempat organisasi itu. Artinya, setiap obyek
membutuhkan cara tersendiri untuk menanganinya, begitu pula masing-masing tempat
organisasi memiliki situasi dan kondisi yang berbeda yang membutuhkan
penyesuaian pula bagi manajemen pada organisasi itu.
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses perumusan kebijakan
dan instrumen sekaligus teknik penentuan prioritas. Juga merupakan bagian
integral pembangunan nasional suatu negara serta penghubung antara harapan
orang tua, masyarakat, peserta didik, dan negara dalam upaya mencapai tujuan
maupun fungsi pendidikan.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa pengertian perencanaan dan rencana manajemen?
B.
Apa saja asas-asas perencanaan?
C.
Apa saja jenis-jenis rencana?
D.
Apa keuntungan dan kerugian perencanaan?
E.
Bagaimana planing, programming,
dan budgeting dalam manajemen?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perencanaan dan Rencana Manajemen
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan
untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada
tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal.[1]
Perencanaan adalah salah satu fungsi organik dalam manajemen,
merupakan bagian integral dari fungsi-fungsi organik lainnya di dalam
manajemen.[2]
Menurut Roger A. Kauffman, perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Dalam perencanaan
selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga
kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai, (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan
itu, (3) identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.
Menurut Koontz, perencanaaan adalah suatu proses intelektual yang
menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan
keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu
dan dapat dipercaya, serta memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang.
Oleh karena itu, perencanaan membutuhkan pendekatan rasional ke arah tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.[3]
Menurut Gaffar, perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan
sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang
kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan.[4]
Dengan demikian, yang
dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan di awal
berbagai hasil akhir yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Sedangkan
rencana adalah produk dari perencanaan.
B.
Asas-asas Perencanaan Manajemen
Asas-asas perencanaan di antaranya:
1.
Princip of contribucion to abjective
Setiap
perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
2.
Principle of efficiency of planning
Suatu
perencanaan efesien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai
tujuan biaya uang sekecil-kecilnya.
3.
Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan
adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fingsi lainnya, organizing,
staffing, directing, dan controlling. Seorang tidak akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam
menjalankan kebijaksanaan.
4.
Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemerataan
perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi,
banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana
itu.
5.
Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
Patokan
perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat
menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.
Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
Kebijaksanaan
ini mewujudkan pola kerja, produser-produser kerja, dan progam-progam kerja
tersusun.
7.
Principle of timing (asas waktu)
Adalah
perencanaan waktu yang relative singkat dan tepat.
8.
Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
Perencanaan dapat disusun dikoordinasikan dengan baik,
jika setiap orang bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadahi mangenai
bidang yang akan dilaksanankannya.
9.
Principle of alternatife
(asas alternative)
Alternative
pada setiap rangkaian kerja perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternative dalam pelaksannan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
10.
Principle of limiting
factor (asas pembatasan faktor)
Dalam pemilihan
alternatif-alternatif, pertama-tama harus di tunjukkan pada faktor-faktor yang
strategis dan dapat membantu pemecahan masalah.
11.
The commitment principle (asas
keterikatan)
Perencanaan
harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
12. The principle
of flexibility (asas
fleksibelitas)
Perencanaan
yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13.
Principle of strategic
planning (asas perencanaan strategis)
Dalam kondisi
tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan rencana agar tujuan dengan efektif.[5]
C.
Jenis-jenis Rencana
1.
Tujuan
Menurut
G.R. Terry, tujuan adalah suatu sasaran manajerial yaitu tujuan yang diingini
yang melukiskan skop yang jelas, serta memberikan arah pada usaha-usaha seorang
manajer. Sasaran (goal), skopnya lebih kecil daripada tujuan, titik tertentu
yang dicapai.
2.
Kebijaksanaan (Policy)
Kebijaksanaan
adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah dalam
pengambilan keputusan.
3.
Prosedur
Prosedur
adalah suatu rangkaian tugas yang mewujudkan urutan waktu dan rangakaian itu
harus dilaksanakan.
4.
Rule
Rule
adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan
harus ditaati.
5.
Program
Program
adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang
konkret.
6.
Budget
Budget
(anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran
yang akan dilakukan pada setiap bidang.
7.
Metode
Metode
merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan
prosedur.
8.
Strategi
Strategi
(siasat) adalah juga termasuk jenis rencana, karena akan menentukan
tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.[6]
Berdasarkan
jangka waktunya, rencana dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Rencana jangka pendek.
Adalah
rencana yang memilki jangka waktu satu sampai tiga tahun atau kurang dari lima
tahun.
2.
Rencana jangka menengah
Adalah
rencana yang memiliki jangka waktu lima sampai sepuluh tahun.
3.
Rencana jangka panjang.
Adalah
rencana yang memiliki jangka waktu sepuluh tahun lebih.[7]
Berdasarkan
tingkatannya, rencana dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Rencana strategik
Menurut R.G. Murdick J.E. Ross, rencana strategik adalah
konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan.
Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan:
a.
Ruang lingkup
b.
Hasil persaingan
c.
Target dan
d.
Perencanaan sumber-sumber
Perencanaan strategik digunakan untuk mengatakan suatu lingkup
perencanaan yang lebih”general” di samping adanya beberapa jenis perencanaan
lain yang disebut Steiner sebagai medium-range programming dan short-term
budget and detailed functional plan.
2.
Rencana koordinatif (managerial)
Adalah mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini
mempunyai cakupan semua aspek operasi suatu sistem yang meminta ditaatinya
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.
3.
Rencana operasional
Perencanaan operasional
memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat
spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana
suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan
ketentuan lain yang ditetapkan secara jelas.[8]
D.
Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
1.
Keuntungan perencanaan :
a.
Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif, dan
rasional.
b.
Perencanaan menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur, dan
ekonomis.
c.
Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
potensi yang dimiliki.
d.
Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
e.
Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
f.
Perencanaan dapat memperkecil resiko yang dihadapi perusahaan.
g.
Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
h.
Perencanaan merancang
prestasi kerja.
i.
Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan
jelas dan lengkap.
j.
Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
2.
Kerugian perencanaan :
a.
Perencanaan akan membatasi tindakan dan insiatif para bawahan.
b.
Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil
dalam keadaan darurat.
c.
Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang,
belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan
apa yanag akan terjadi pada masa yang akan datang.
d.
Biaya yang diperlukan untuk perencanaan cukup besar, bahkan dapat
melampui hasil yang akan di capai.
e.
Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena rang
lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
E.
Planing, Programming dan Budgeting
1.
Planning
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena organizing, staffing, derecting, dan controlling pun harus
terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini
ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Karena adanya
perubahan kondisi dan situasi.
Hasil perencanaan baru akan di ketahui pada masa depan. Agar resiko
yang ditanggung itu relative kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan
kebijakan di rencanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah
”memilih”, artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun
tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
2.
Programming
Programing merupakan proses penyusunan suatu program, jadi
programming sifatnya dinamis, sedang program sifatnya statis.
3.
Budgeting
Penganggaran (budgeting) sangat penting bagi organisasi non profit
dalam mengaktualisasikan perencanaan, karena tidak saja berkenan dengan
masalah penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pertanggung jawabannya,
sebagai kegiatan tatalaksana keuangan dalam Manajemen Operatif atau
Administrasi Keuangan dalam arti luas yang mencakup fungsi-fungsi manajemen, kegiatannya
jauh lebih luas, karena tidak sekedar mengenai penerimaan, penyimpanan,
penggunaan, dan pertanggung jawaban keuangan organisasi.[9]
Kegiatan administrasi
pendidikan dalam rangka memanfaatkan semua potensi atau sumber daya yang
tersedia, untuk mencapai tujuan yaitu kebutuhan yang diperjuangkan agar
terpenuhi secara efektif dan efisien.[10]
IV.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Perencanaan
adalah suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir yang ingin
dicapai pada masa yang akan datang. Sedangkan rencana adalah produk dari
perencanaan.
Ø Asas-asas
perencanaan :
1.
Princip of contribucion to abjective
2.
Principle of efficiency of planning
3.
Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
4.
Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
5.
Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
6.
Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
7.
Principle of timing (asas waktu)
8.
Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
9.
Principle of alternatife
(asas alternative)
10.
Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)
11.
The commitment principle (asas
keterikatan)
12.
The principle of flexibility (asas fleksibelitas)
13.
Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis)
Ø Jenis-jenis perencanaan:
1.
Tujuan
2.
Kebijaksanaan
3.
Prosedur
4.
Rule
5.
Program
6.
Budged
7.
Metode
8.
Strategi
Ø Keuntungan dan
kerugian perencanaan
Dengan adanya
perencanaan, maka sesuatu yang dituju akan menjadi jelas, terarah, meningkatkan
daya guna dan hasil yang sesuai dengan tujuan.
Sedangkan
kerugiannya, perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan dan
menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat.
Ø Planing,
Programming, dan Budgeting
Planing
merupakan proses ”memilih”, artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif,
perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa
keputusan.
Programing
merupakan proses penyusunan suatu program, jadi programming sifatnya dinamis,
sedang program sifatnya statis.
Kegiatan
administrasi pendidikan dalam rangka
memanfaatkan semua potensi atau sumber daya yang tersedia, untuk mencapai
tujuan yaitu kebutuhan yang diperjuangkan agar terpenuhi secara efektif dan
efisien.
B.
Penutup
Demikianlah
makalah yang telah kami susun. Kami menyadari adanya kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta,
Aditya Media, 2008
Fattah, Nanang,
Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1996
Hasibuan,
Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007
Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2005
Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer,
Bandung: Alfabeta, 2008
Soenarya, Endang, Teori Perencanaan Pendidikan, Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa, 2000
Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga,
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar