A.
Teknik pengumpulan data
Ada bermacam-macam cara yang dapat dipergunakan
untuk mengumpulkan data, informasi, serta menguji data dan informasi tersebut.
Cara-cara tersebut adalah mengadakan wawancara, mengadakan angket, mengadakan
observasi, penelitian lapangan atau mengadakan penelitian kepustakaan.
1.
Wawancara dan angket
Wawancara atau interview
adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung
kepada seorang informan atau autoritas. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan kepada informasi-informasi
untuk topik yang akan digarap.
Daftar pertanyaan dapat juga
dijawab secara tertulis oleh informan atau disebut juga angket. Angket
mempunyai keuntungan lain bila dibandingkan wawancara, yaitu secara kuantitatif
peneliti dapat memperoleh data yang cukup banyak, yang tersebar secara merata
dalam wilayah yang akan diselidiki.
2.
Observasi dan penelitian lapangan
Pengumpulan data untuk
suatu penulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian
lapangan. Observasi adalah penelitian langsung terhadap obyek yang akan
diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan
informasi secara intensif disertai analisa pengujian kembali atas semua yang
telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat,
sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang.
3.
Penelitian pendapat
Melalui pengamatan
penulis sebenarnya sudah dapat mengambil suatu kesimpulan atau pendapat. Namun
proses pengamatan itu dapat terjadi berulang-ulang, sehingga dapat tinbul
bermacam-macam pendapat atau kesimpulan sesuai dengan jumlah pengamatan atas
peristiwa yang sama itu, tetapi yang masing-masingnya mempunyai pengamatan khusus.
Sebab semua bahan itu harus diolah kembali, semua pendapat yang pernah
diambilnya harus digarap sekali lagi untuk menarik kesimpulan-kesimpulan baru.
4.
Penulisan kepustakaan
Banyak dari karya yang
pernah dicapai umat manusia luput dari pengamatan banyak orang, karena terlalu
banyak yang telah dicapai umat manusia. Untuk karya-karya itu perlu diadakan
penelitian kembali, baik dengan meneliti orang-orang yang terkenal dalam suatu
bidang pengetahuan, maupun untuk mengetahui pengalaman-pengalaman mereka,
bagaimana usaha mereka untuk meneliti dan menemukan apa yang sekarang dianggap
sebagai hal yang biasa saja. Suatu jalan untuk mengetahui semua ini adalah
mengadakan penelitian kepustakaan.
B.
Mekanisme perpustakaan
Untuk mengumpulkan bahan-bahan mentah diperpstakaan
itu seorang penulis tidak harus membaca semua buku yang tersedia. Mekansme
standar yang dipakai pada semua perpustakaan untuk membantu semua orang guna
mencari bahan yang digunakan adalah: kartu-kartu katalog,, buku-buku referensi
standar, indeks, dan lain-lain.
1.
Kartu-kartu katalog
Pada setiap perpustakaan
disediakan kartu-kartu katalog yang memuat keterangan tentang buku yang
terdapat dalam perpustakaan itu. Kartu-kartu itu besarnya kira-kira 7,5 x 12,5
cm, disusun berdasarkan urutan nama-nama pengarangnya secara alfabetis.
Kemudian dicantumkan juga judul buku dan pokok uraiannya. Mungkin terdapat
variasi penyimpanan, namun prinsip kartu merupakan dasar pada umumnya.
Ada beberapa ketentuan tanbahan
yang biasa dipergunakan, yang perlu diketahui pemakai perpustakaan:
-
Singkatan-singkatan dan
angka-angka yang terdapat pada judul buku, ditempatkan dalam urutan sesuai
kepanjangannya.
-
Penyusunan nama pengarang adalah:
nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar.
-
Judul-judul buku disusun menurut
kata-kata yang terpenting.
-
Kartu katalog subyek disusun
menurut urutan alfabetis.
2.
Buku-buku referensi
Buku-buku referensi
adalah buku yang dimaksudkan untuk dipakai sebagai penerangan atau sebagai
dasar untuk mencari keterangan yang khusus mengenai pokok-pokok tertentu. Yang
termasuk dalam buku-buku referensi adalah:
-
Buku katalogus
-
Indeks
majalah
-
Indeks harian
-
Kamus umum
-
Ensiklopedia umum
-
Kamus-kamus biografi
-
Buku-buku tahunan peta atau
atlas-atlas
C.
Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari
seorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal baik dalam buku-buku
maupun majalah-majalah.
1.
Jenis kutipan
Menurut jenisnya, kutipan
dapat dibedakan atas kutipan langsung dan
kutipan tak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli.
Sebaliknya, kutipan tak langsung pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh
terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
2.
Prinsip-prinsip mengutip
Beberapa prinsip yang
harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
-
Jangan mengadakan perubahan
-
Bila ada kesalahan ia harus
memberi catatan bahwa ada kesalahan.
-
Menghilangkan bagian kutipan
3.
Cara-cara mengutip
Perbedaan antara kutipan
langsung dan kutipan tak langsung akan membawa akibat yang berlainan pada saat
memasukannya dalam teks. Begitu pula cara membuat kutipan langsung akan berbeda
pula menurut panjang pendeknya kutipan itu.
4.
Tanggung jawab penulis
Sebuah kutipan
hendaknya dibuat dengan penuh tanggung
jawab. Dalam hubungan persoalan tanggung jawab ini, harus diingat bahwa kutipan
itu dapat dibuat sekurang-kurangnya untuk dua tujuan yang berlainan; pertama,
kutipan dibuat untuk mengadakan sorotan,analisa, atau kritik, dan kedua,
kutipan dibuat untuk memperkuat sebuah uraian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar