PENGADAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun guna
memenuhi tugas
Mata Kuliah: Dasar Manajemen Pendidikan
Dosen: Fatkurroji,
M.Pd.
Oleh:
Achmad Zuhri 113211001
Anis Ulfatush. S 113211004
Dewi Azzahroh 113211005
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
2012
I.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sangat berperan dalam menentukan
kemajuan suatu negara. Walaupun negara mempunyai sumber daya alam yang sangat
melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang atau didukung dengan sumber daya
manusia yang berkualitas, negara tersebut tidak akan bisa maju.
Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber daya
manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau dalam suatu
lembaga. Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat berdasarkan
berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola
dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan organisasi atau lembaga.
Jika di perhatikan,
terdapat banyak sekali sumber daya dalam manajemen yang terlibat dalam
organisasi atau lembaga pendidikan, antara lain ada yang berupa: manusia,
sarana prasarana, biaya, teknologi, dan informasi. Namun demikian sumber daya
yang paling penting dalam pendidikan adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu perlu diadakannya sumber daya manusia
dalam pendidikan agar dalam berbagai
kegiatan baik perusahaan, organisasi dapat tercapai sesuai tujuan dan
memuaskan.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa pengertian
Sumber Daya Manusia (SDM) dan bagaimanakah hakikat kerja?
B.
Apa pentingnya
SDM dalam dunia pendidikan?
C.
Apa saja tujuan
analisis pekerjaan SDM?
D.
Apa saja Tujuan
Uraian Pekerjaan?
E.
Apa pengertian
dan tujuan spesifikasi pekerjaan?
F.
Bagaimanakah
pengklasifikasian dan pengayaan daripada pekerjaan itu?
G.
Apa saja
persyaratan pekerjaan Sumber Daya Manusia?
III.
PEMBAHASAN
A. Hakikat SDM
dan Hakikat Kerja
1. Hakikat
SDM
•
Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi,
meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. SDM merupakan elemen utama
organisasi dibandingkan dengan elemen lain selain modal, teknologi dan uang,
sebab manusia sendiri yang mengendalikan. Manusia yang memilih teknologi,
manusia yang mencari modal, manusia yang menggunakan dan memeliharanya dan mendayagunakannya
untuk mendukung
organisasi mencapai tujuannya.
Program
yang berkaitan dengan usaha mendapatkan SDM dilakukan dengan berbagai spesifik,
seperti analisis jabatan, perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, penempatan
dan berbagai topic yang berkaitan dengannya, seperti pengertian fungsi
manajemen SDM dan tantangan-tantangan manajemen SDM. Setelah SDM diperoleh
perlu dilakukan pengembangan, termasuk pengembangan sikap dan skill serta
kemampuan yang dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, serta memberikan
penilaian dalam rangka mencari kekurangan untuk segera diperbaiki[1].
2. Hakikat
Kerja
Kerja
merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada kaitannya
dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi
yang telah diberikan atas kepentingan organisasi. Prestasi kerja atau
penampilan kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh
pegetahuan sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
Masalah kerja selalu mendapatkan perhatian dalam manajemen karena berkaitan
dengan produktivitas organisasi.
Pada
hakikatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi
tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau prmbangkit prilaku,
sedangkan tujuan berfungsi mengarahkan perilaku. Proses motivasi sebagian besar
diarahkan untuk memenuhi dan mencapai kebutuhan.[2]
B. Pentingnya Pengadaan SDM Dalam Pendidikan
Pengadaan adalah suatu
proses yang pelik, rumit, dan sulit untuk mendapatkan karyawan yang efektif
& efisien dan juga membantu mewujudkan visi, misi sebuah organisasi.
Pengadaan juga dapat diartikan sebagai
proses penarikan, seleksi, orientasi,induksi & penempatan untuk
mendapatkan tenaga-kerja yang secara efektif & efisien mampu mendukung
tercapainya tujuan perusahaan. Rekrutmen adalah proses mendapatkan
sejumlah calon pegawai yang berkemampuan tinggi untuk dipekerjakan dalam
organisasi pendidikan. Seleksi adalah
proses pemilihan & penentuan
seseorang untuk diterima atau ditolak. Induksi
adalah kegiatan pengenalan dengan pekerjaannya. Orientasi
adalah kegiatan pengenalan dengan lingkungan pekerjaan. Penempatan adalah menempatkan
seseorang pada pekerjaan yang tepat. “The right man on the right place ”
Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia
dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga
pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya. Pengadaan
tenaga-kerja ini harus mendapatkan perhatian yang serius serta didasarkan
kepada analisa jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job
description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan
pekerjaan (job requirement) dan evaluasi pekerjaan (job evaluation),
bahkan perlu juga untuk mempertimbangkan pemerkayaan pekerjaaan (job
enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyederhanaan
pekerjaan (job simplification).
• Ini menunjukan bahwa masalah sumber daya manusia
menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal ini
juga berarti bahwa mengelola sumber daya manusia merupakan bidang yang sangat
penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah, Serta SDM (guru) adalah
aset utama dalam lembaga pendidikan karena dia menjadi perencaana pelaku aktif
dalam semua aktifitas pendidikan. Mengingat bahwa pendidikan
merupakan factor yang amat penting dalam kehidupan manusia, maka proses
pengembangan sumber daya manusia harus dilaksanakan dengan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal tersebut
sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional di Negara tercinta Indonesia yang
termaktub dalam Undang Undang Dasar 1945 Alinia ke-4 yaitu “Mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.
Dengan demikian nampak bahwa manajemen sumber daya
manusia sangat penting peranannya dalam suatu organisasi termasuk dalam lembaga
pendidikan seperti sekolah yang juga memerlukan pengelolaan Sumber daya manusia
yang efektif dalam meningkatkan kinerja organisasi. Tuntutan akan upaya
peningkatan kualitas pendidikan pada dasarnya berimplikasi pada perlunya
sekolah mempunyai Sumber Daya Manusia pendidikan baik Pendidik maupun Sumber
Daya Manusia lainnya untuk berkinerja secara optimal, dan hal ini jelas
berakibat pada perlunya melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia yang sesuai
dengan tuntutan legal formal seperti kualifikasi dan kompetensi, maupun
tuntutan lingkungan eksternal yang makin kompetitif di era globalisasi dewasa
ini, yang menuntut kualitas Sumber Daya Manusia yang makin meningkat yang
mempunyai sikap kreatif dan inovatif serta siap dalam menghadapi ketatnya
persaingan
dalam pendidikan.
C. Tujuan Analisis Pekerjaan SDM
Analisis
pekerjan dipakai untuk berbagai tujuan
.Terdapat 12 macam tujuan diadakannya analisis pekerjaan, diantaranya
adalah:
1.
Job description, (identifikasi pekerjaan)
2.
Job classification, (pengelompokan pekerjaan)
3.
Job evaluation, (prosedur klasifikasi berdasarkan kegunaan)
4.
Job design restructuring,(usaha relokasi/merestruktualisasi
kegiatan )
5.
Personnel requirement, (penyusunan persyaratan)
6.
Performance appraisal, (penilaian sistematis)
7.
Worker training, (tujuan pelatihan)
8.
Worker mobility, (mobilitas pekerja)
9.
Efficiency, (penggabungan proses kerja yang optimal)
10. Safety,(keamanan)
11. Human resource planning, (kegiatan
antisipatif dan reaktif)
Sedangkan
menurut Sastrohadiwiryo, analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan
perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan
analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis
jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu, (1) memperoleh tenaga kerja
pada posisi yang tepat, (2) memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, (3)
menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo)[4].
Dalam analisis
jabatan terdapat sebuah proses. Proses dalam
menganalisa jabatan itu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
c. Menyeleksi muwakil (representative) jabatan yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan.
D. Tujuan Uraian Pekerjan
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
c. Menyeleksi muwakil (representative) jabatan yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan.
D. Tujuan Uraian Pekerjan
Ketika
sedang menghadapi pekerjaan yang menumpuk, seringkali seorang karyawan mengeluh
tentang tambah banyaknya tugas dan perintah atasan yang katanya tidak sesuai
lagi dengan job desc-nya atau dianggap over-load pekerjaan, atau di antara satu
unit kerja dan unit lainnya saling menuding bahwa beban pekerjaan yang satu
lebih berat dibandingkan yang lainnya.
Dalam
definisi teoritis, job description adalah uraian singkat tentang tugas, kondisi
pekerjaan, serta tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi. Di
dalamnya, setidaknya ada nama posisi, tujuan pekerjaan dan hasil yang
diharapkan, aktivitas yang perlu dilakukan, peralatan dan hubungan kerja yang
digunakan, atau spesifikasi personal pemegang jabatannya. Seorang karyawan
tentu akan mendapatkan banyak manfaat dari job description.
Bahkan,
dari nama posisi, seorang karyawan juga dapat mengetahui batas wewenang supaya
tidak tumpang tindih dengan rekannya. Lalu job description juga berisi tentang
tujuan pekerjaan. Karyawan juga perlu tahu tugas utama dan tugas tambahan yang
perlu dilakukan. Jangan sampai karena merasa sudah menjadi manajer, lalu tidak mau
lagi membantu pekerjaan bawahannya.
Setelah menyelesaikan tugas utama dan tugas tambahan, karyawan juga dapat memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai. Biasanya evaluasi kinerja yang dilakukan tahunan oleh perusahaan juga didasarkan pada tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang tergambar dalam job description.
Setelah menyelesaikan tugas utama dan tugas tambahan, karyawan juga dapat memperoleh gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai. Biasanya evaluasi kinerja yang dilakukan tahunan oleh perusahaan juga didasarkan pada tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang tergambar dalam job description.
Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya juga harus mudah untuk
dipahami, serta menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan nama jabatannya,
seperti; rektor, dekan, dosen, kabag
administrasi, dll.
2.
Hubungan tugas dan tanggung-jawab,
yakni perincian tugas dan tanggung-jawab secara nyata yang diuraikan secara
terpisah, agar dapat dengan jelas untuk diketahui. Rumusan
hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain baik
di dalam maupun di luar organisasi.
3.
Standar wewenang dan pekerjaan yakni
kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat tersebut harus
jelas.
4.
Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
seperti alat-alat, mesin mesin, dan bahan baku yang akan
dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5.
Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu hendaknya menguraikan bentuk umum
pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
6.
Penjelasan tentang jabatan dibawah
dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan darimana si petugas dipromosikan
dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.
Bagi karyawan yang baru menjabat suatu posisi, job description
yang lengkap akan memuat alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang, alat
kerja yang boleh digunakan dan lokasi kerjanya[5].
D. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan (job
spescification) adalah sebuah daftar pengetahuan , keahlian, kemampuan, dan
karakteristik lainnya yang harus dimiliki oleh individu untuk melaksanakan
sebuah pekerjaan. Pengetahuan mengacu ke informasi prosedural dan faktual yang
diperlukan bagi pelaksanaan sebuah tugas secara berhasil.
Keahlian adalah tingkat kecakapan
individu dalam menunaikan tugas tertentu. Kemampuan merujuk ke kapabilitias
umum yang dimiliki oleh individu. Karakteristik lainnya dapat dapat berupa
tindak-tanduk kepribadian seperti motivasi pencapaian atau ketekunan.
Spesifikasi pekerjaan menggambarkan
tuntutan pekerjaan atas para karyawan yang melakukannya dan persyaratan
keahlian manusia: merupakan profil manusia yang dibutuhkan oleh orang yang
menunaika pekerjaan tersebut. Persyaratan manusia meliputi pengalaman,
pelatihan, pendidikan dan kemampuan memenuhi tuntutan fisik dan mental.
Informasi yang terdapat dalam spesifikasi pekerjaan seperti yang dapat kita lihat
di sini dan dapat merupakan salah satu dari ketiga kategori yaitu: Persyaratan
kualifikasi umum seperti pengalaman dan pengertian, persyaratan penddikan
termasuk , termasuk pendidikan menengah , universitas, atau pendidikan kejuruan,
pengetahuan, keahlian dan kemampuan. Sebaliknya, tujuan spesifikasi
pekerjaan adalah untuk menentukan karakteristik personalia yang sahih untuk
penyaringan, seleksi dan penempatan[6].
. Spesifikasi pekerjaan memberikan
uraian informasi mengenai:
1. Tingkat pendidikan pekerja
2. Jenis kelamin pekerja
3. Keadaan fisik pekerja
4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja
5. Batas umur pekerja
6. Menikah atau belum
7. Minat pekerja
8. Emosi dan tempramen pekerja
9. Pengalaman pekerja.
1. Tingkat pendidikan pekerja
2. Jenis kelamin pekerja
3. Keadaan fisik pekerja
4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja
5. Batas umur pekerja
6. Menikah atau belum
7. Minat pekerja
8. Emosi dan tempramen pekerja
9. Pengalaman pekerja.
Spesifikasi pekerjaan bagi setiap perusahaan
tidak sama, karena spesifikasi ini pada dasarnya disusun dari uraian pekerjaan.
Dan uraian
pekerjaan dari tiap-tiap perusahaan juga tidak sama pula.
E.
Klasifikasi dan
Pengayaan Pekerjaan
Klasifikasi
pekerjaan merupakan proses pengkategorisasian kedudukan sesuai dengan jenis
kerja yang dilakukan, jens kecakapan yang dibutuhkan, atau factor lainnya yang
berkaitan dengan kerja. Sedangkan
Pengayaan
Pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawabsecara vertikal yang
akan dikerjakan seseorang pejabat dalam jabatannya. Klasifikasi mempermudah analisis
pekerjan karena klasifikasi berarti uraian pekerjaan, dan standkualifikasi yang
dibakukan dapat dirumuskan untuk sekumpulan posisi. Pekerjaan sebenarnya
merupakan sekumpulan kedudukan yang sangat mirip sesuai dengan tugas-tugas dan
kualifikasi untuk pembenarab keberadaannya.[7]
Sistem
klasifikasi untuk semua pekerjaan, berdasarkan beberapa faktor:
1. Masukan
Informasi, dimana dan bagaimana si pekerja memperoleh informasi yang
diberlakukan untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Proses-proses
mental, pertimbangan apa yang ditekankan dalam pembuatan keputusan, perencanaan
dan akivitas-aktifitasserta proses informasi apa yang dilibatkan dalam
pelaksanan pekerjaan.
3. Output
pekerjaan, aktivitas-akivitas fisik apa yang dilakukan oleh para pekerja, dan
alat-alat apa yang dipakai oleh para pekerja
4. Relasi
dengan orang, relasi dengan orang lain yang bagaimana yang dituntut dalam
pekerjaan
5. Konteks
pekerjaan, dalam konteks fisik dan social apa pelaksanaan pekerjaan
6. Metode-metode
kerja, metode atau teknik apa yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
F. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratan Pekerjaan adalah persyaratan-persyaratan
jabatan tentang ketrampilan yang dikehendaki. Persyaratan pekerjaan itu dapat
diartikan sebagai berikut:
1. Menghindarkan cara
kerja yang tidak nyaman merupakan tanggung jawab semua pekerja yang bekerja di
ruang kerja. Sebaliknya sikap yang tidak bertanggung jawab merupakan
suatu tindakan yang merugikan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain, Oleh
karena itu di dalam bekerja setiap pekerja diwajibkan mengikuti persyaratan
kerja yang telah ditetapkan.
2. Tempat
kerja atau lingkungan kerja fisik menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya
memaksimalkan terciptanya keselamatan yang tinggi. Lingkungan yang bersih, sehat, teratur dan
rapi merupakan syarat yang sangat menetukan keberhasilan kerja secara maksimal
pula
3. Bersihnya
lingkungan/tempat kerja, teratur dan
tertib penataan peralatan/barang merupakan tanggung jawab setiap pekerja di
bawah pengawasan petugas yang berwenang untuk itu, seperti pimpinan regu atau
kelompok.
4. Agar
pekerjaan dengan alat-alat tangan memberikan tingkat keselamatan yang tinggi,
maka persyaratan kerja harus diikuti, seperti:
i.
Alat-alat tangan
hanya boleh dipakai sesuai dengan pembuatannya (pakailah alat sesuai
peruntukkannya).
ii.
Peralatan harus
dibuat dari bahan berkualitas baik dan memenuhi keperluan pekerjaan yang
memerlukannya
iii.
Lampu atau
penerangan tempat kerja merupakan persyaratan kerja yang tidak bisa diabaikan
atau dianggap remeh baik oleh pimpinan perusahaan maupun pekerja. Penerangan
yang memadai atau mecukupi akan menjadikan suasana kerja yang nyaman. Dengan demikian kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja dapat dihindari
iv.
Pemakaian tangga di perusahaan :Semua tangga harus
terbuat dari bahan yang baik dan memiliki kekuatan yang tepat ditinjau dari
sudut beban dan tekanan yang dihadapinya Tegaknya tangga harus sedemikian
sehingga jarak landasan terhadap dinding tegak adalah seperempat dari panjang
bersandarnya tangga.[9]
IV.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Kerja merupakan
kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada kaitannya dengan
mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi yang
telah diberikan atas kepentingan organisasi.
·
manajemen
sumberdaya manusia sangat penting peranannya dalam suatu organisasi termasuk
dalam lembaga pendidikan seperti sekolah yang juga memerlukan pengelolaan
Sumberdaya manusia yang efektif dalam meningkatkan kinerja organisasi.
·
Analisis
pekerjaan memiliki banyak tujuan. Di antara tujuan-tujuannya adalah untuk
kegiatan yang antisipasif dan kreatif.
·
Spesifikasi
pekerjaan (job spescification) adalah sebuah daftar pengetahuan , keahlian,
kemampuan, dan karakteristik lainnya yang harus dimiliki oleh individu untuk
melaksanakan sebuah pekerjaan. Pengetahuan mengacu ke informasi prosedural dan
faktual yang diperlukan bagi pelaksanaan sebuah tugas secara berhasil yang
bertujuan untuk menentukan karakteristik personalia yang sahih untuk
penyaringan, seleksi dan penempatan.
·
Persyaratan
kerja harus dipenuhi oleh pekerja maupun pengelola tempat bekerja.
b. Penutup
Demikianlah
makalah yang dapat kami
susun, kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
sendiri dan para pembaca. Amin.Wallahu a’lamu bisshawaab
DAFTAR PUSTAKA
Cardoso,
Gomes, Faustino, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: ANDI, 2003
Effendi,
Hariandjo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2007),
hlm. 6
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan,
Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 1996
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Kedua. (Bandung: Alfabeta, 2010
Prabu
Mangkunegoro, Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2009
Siswanto, Sastrohardiwiryo, Manajemen Tenaga
Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta: Bumi
Aksara,2002
12 september 2012
[1]Effendi Hariandjo, Manajemen
Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 6
[2]Nanang Fattah, Landasan
Manajemen Pendidikan, (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 1996), hlm19
[3]Faustino Cardoso Gomes, Manajemen
Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: ANDI, 2003), hlm. 92-94
[4]Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, Manajemen Tenaga
Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional. (Jakarta: Bumi
Aksara,2002), hlm. 43
[5] Sastrohadiwiryo,
B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan
Operasional.hlm.67
[6]Marwansyah, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Kedua. (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 34
[7]Anwar Prabu Mangkunegoro, Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009),
hlm.21
[9]
http://m-edukasi.net/online/2008/keselamatankerja/materi02.html , 12 september 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar