Minggu, 22 November 2015

MENGUKUR KEMAMPUAN MEMBACA

Makalah
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Naifah, S.Pd.I, M.S.I



Disusun oleh:

Kholid Ibnu Ubaidillah                   103211057
Musafikin                               103211059
Nur Afifah                              103211000
Any Fikriya Nita P.S              113211018

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

       I.            PENDAHULUAN
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Di zaman modern seperti ini,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan memalui membaca. Membaca tidak hanya sekedar mengeluarkan bunyi-bunyi bahasa atau mencari arti kata-kata sulit dalam suatu teks bacaan, tetapi juga melibatkan pemahaman apa yang dibacanya.
Jika peserta didik hanya mampu melafalkan kata-kata tanpa bisa mampu memahami apa maksud dari kata-katanya, maka kurang berarti. Untuk itu diperlukan adanya pengukuran terhadap kemampuan membaca peserta didik yang merupakan bagian dari evaluasi. Dan dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai bagaimana cara mengukur kemampuan membaca.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.       Apa pengertian membaca ?
B.       Bagaimana sasaran pembelajaran membaca?
C.       Apa saja bentuk-bentuk tes membaca?

 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indra penglihatan.
Membaca merupakan proses berfikir. Untuk dapat memahami bacaan,pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya melalui proses asosiasi dan eksperimental. Kemudian membuat dengan menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam bacaan. Untuk itu, dia harus mampu berfikir secara sistematis, logis, dan kreatif. Bertitik tolak dari kesimpulan itu, pembaca dapat menilai bacaaan. Kegiatan menilai, menuntut kemampuan berfikir kritis. Kemampuan berfikir melalui membaca seharusnya dimulai sejak dini. Seorang pengajar hendaknya dapat membimbing peserta didiknya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan mereka bias meningkatkan kemampuan berfikirnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik hendaknya merangsang peserta didik agar berfikir, seperti pertanyaan mengapa dan bagaimana.[1]

B.     Sasaran pembelajaran membaca
Sasaran tes kemampuan membaca pada dasarnya mengacu pada sasaran yang sama dengan tes menyimak dalam memahami wacana yang diungkapkan secara lisan.perbedaan antara keduanya hanya terletak pada mediumnya, yang satu diungkapkan secara lisan, yang satu tertulis. Pada tes menyimak wacana yang harus dipahami itu adalah wacana lisan yang didengar langsung atau lewat rekaman, sedangkan pada tes membaca wacana yang dihadapi berupa wacana yang disampaiakan melalui media tulis.
Kemampuan yang diharapkan dari kemampuan membaca sangat banyak, diantaranya:
1.      Mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan
2.      Dapat mengambil kesimpulan dari apa yang dibacanya
3.      Mampu menelusuri tujuan bacaan dengan  cepat
4.      Menghayati bacaan dengan tujuan agar dapat mengkritisi dan menghubungkannya
5.      Pemahaman yang benar terhadap symbol penulisan, seperti tanda baca, tanda kurung, dan cara pembentukan paragraph baru
6.      Mampu mengenali dan memahami maksud dan pesan penulis sebagai bagian dari pemahaman tentang penulis
7.      Mengetahui metode dan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan pikirannya
8.      Memahami maksud yang terkandung dalam sebuah bacaan.
9.      Membaca dengan teliti
10.  Membaca dengan cepat.[2]

C.     Bentuk-bentuk tes membaca
Dalam pembelajaran kemampuan membaca, ada beberapa bentuk tes yang dapat digunakanm diantaranya:
1.      Penyesuaian
Bentuk tes ini digunakan dalam diskriminasi visual dan kecepatan membaca. Dan metode ini cocok untukguru pemulam dan yang diutamakan evaluasi itu mengandung beberapa mufrodat yang telah diajarkan seorang pendidik padatingkatan membaca (maharoh as-syafawiyah). Kriteria dalam bentuk tes ini terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya:
a.       Penyesuaian kosa kata
Dalam hal ini diminta untuk membaca, kemudian memilih diantara jawaban yang telah disediakan dengan menggaris bawah pada kosa kata yang sesuai dengan kosa kata yang terdapat didalam kotak.
Contoh:
اقرأْ بسُرعة، ثمّ ضع خطا تحت الكلمة المطابقة للكلمة التي في المربع.
مثال:
دراجة
 
 


   = دارجة – جرادة – مدارج – دراجة
انبِعث

 
 


  = بعث- ابتعث- اِنبعث- إن بعث

b.      Penyesuaian kalimat
Bentuk ini sama dengan bentuk A, hanya saja bentuk ini digunakan untuk membaca kalimat yang sempurna dan bukan kata-kata murni.
Contoh:
ضع خطّا تحت الجملة التي تطابق الجملة الأولى.
١. لن يسافر عليّ لبلده.
 أ)   لن يسافر عليّ لبلده.
ب)  لم يسافر عليّ إلى بلده.
ج)   عليّ لن يسافر إلى بلده.
 د)   لن يسافر عليّ إلى بلده.
c.       Penyesuaian kalimat dan gambar
Bentuk ini termasuk materi penyesuaian kalimat yang menyerupai bentuk-bentuk sebelumnya, akan tetapi pada bentuk ini seorang guru meminta peserta didik untuk melihat gambar dan memilih jawaban yang benar.
Contoh:
Lihatlah gambar-gambar dibawah ini, kemudian bacalah pernyataan dibawahnya kemudian berilah tanda (X) pada gambar yang sesuai dengan pernyataan.

(A)                                          (B)                   (C)                    (D)
http://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/images_cerita1/bird1.jpghttp://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/images_cerita1/bird6.jpghttp://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/images_cerita1/bluebird.gifhttp://www.harunyahya.com/indo/anak/cerita1/images_cerita1/bird5.jpg

Pada suatu hari,ada seekor burung hinggap di jendela, Hasan berfikir burung itu sedang mencari tempat berteduh dari hujan, kemudian dia membuka jendela.
2.      Pertanyaan singkat
Bentuk tes ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Memahami beberapa istilah, peminjaman kata (isti’aroh), dan penafsirannya.
Bentuk tes ini merupakan bentuk tes yang meminta peserta didik untuk mencari kata yang sesuai dengan istilah yang dimaksud.
Contoh:
اكمل الجملة رقم (١) في كل زوج من الجملة التالية بكلمات بحيث تؤدى معنى الجملة رقم (٢).
مثال :
١. لم يجد المسكين ما يسد به رمقه.
٢. لم يجد المسكين ما.....(يأكله)
مثال :
١. اللص أ طلق سا قيه للريح.
٢.اللص.....

b.      Menyimpulkan
Pada bentuk tes ini, jawaban pada pertanyaan-pertanyaan ditetapkan pada hasil pemahaman selama pembacaan teks, dan peserta didik harus menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban pendek atau pilihan ganda.
Contoh:
اقرأ ثمّ أكمل :
في قاعة المحاضرات رقم ٦٠  يوجد مئة مقعد، نصفها فقط كان مشغولا.
كان عدد الحضور..........
الجواب: خمسين سخصا
أو: كان عدد الحضور........
 أ)  ستين شخصا
ب) ثلاثيين شخصا
ج) خمسين شخصا
 د) مئة شخصا

c.       Beberapa pertanyaan yang benar dan salah
Pada bentuk ini ada dua macam, yaitu:
1.      Terdiri dari beberapa susunan yang dibaca peserta didik kemudian mencentang jawaban apabila benar atau salah.
2.      Peserta didik membutuhkan teks yang tidak terlalu panjang untuk dibaca dengan teliti, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan gaya bahasanya sendiri.
Contoh:                   
ضع دائرة حول الحرف (ص) إذا كانت العبارة التي تقرؤها تتضمّن حقيقة، و إلاّ فضع الدائرة حول الحرف  (خ)
أ‌)        أركان الإسلام خمسة و كذالك الصلوات المفروضة      ص    خ
ب‌)   الجبن و الزبد من منتجات الألبان                     ص     خ
ج)   يحج المسلمون في اخر أيام ذي الحجة                       ص     خ              


3.      Pilihan ganda
Pada bentuk tes ini, terdapat dua bentuk, yaitu:
a.       Ungkapan pendek
Contoh:
إقرأ ما يلي جيدا ثم أجب عن الأسئلة.
١.قال الرسول ص م كان كلّ نبيّ يبعث في قومه خاصة، و يبعث إلي كلّ أمر و أسود. هذا الحديث يشير إلي أن........
أ‌)        الأنبياء كلّهم يعثوا إلي أقوامهم
ب‌)   الأنبياء كلّهم يعثوا إلي البشركافة
ج)   الرسول أرسل إلي كلّ البشر
د)   الرسول أرسل إلي ذوي الألوان الحمراء، و السوداء فقط

b.      Teks yang sedang dan panjang
Bahwasannya panjang dan pendeknya suatu teks dibatasi pada beberapa faktor yang berpusat pada bentuk-bentuk tes tingkatan peserta didik dan waktu tes.
Contoh:
أبراهيم لن يزور صديقة محمودا الا اذا كان علي استعداد بأن بصحبه الى صديقهما يوسف.
هذه العبارة تعني أن ابراهيم...........
ا. سيزور محمودا ان تحقق شرط
ب. قد زار محمودا                 
ج. غير مستعد لزيارة يوسف
د. سيزور يوسف بمفرده

4.      Tes melengkapi
Dalam bentuk ini hanya ada satu macam tes, yaitu pemilihan dan pelaksanaan tes. Dalam hal ini terbagi menjadi empat kriteria, yaitu:
a.       Sebaiknya materi yang akan diteskan oleh guru itu dibatasi
b.      Sebaiknya cara pembuangan kalimat juga dibatasi
c.       Sebaiknya pada saat pelaksanaan tes, teks yang dihadapkan kepada peserta didik teksyang mudah dipahami sehingga tidak timbul pertanyaan baru.
d.      Pembenaran
Contoh:
بعد وفاة الرسول ص م أمتدت فتوحات المسلمين في كل الجهات, و خاصوا معارك كثيرة في سبيل إعلاء كلمة الله. و من هذه المعارك معركة اليرموك. و اليرموك نهر في الشام, وقعت عنده حرب.....المسلمين و الروم في.....الخليفة أبي بكر و.....الحرب ذهب رجل من.....المسلمين يبحث عن قريب.....بين جرحى المعركة و.....قليل من الماء فوجده.....حالة سيئة و الدم.....من جسده فقال له:.....لك أن تشرب؟ فلم.....أن يردّ و أشار.....بنعم.
(الكلمات الصحيحة كما وردت في النص الأصلي, و يمكن قبول كلمات مقبولة غيرها)
١.-بين           ٦-معه                     ١١-إليه
٢-عهد           ٧- في                     ١٢-الماء
٣-أثناء           ٨- ينزف                  ١٣-رجلا
٤-جند           ٩- هل                     ١٤-إلي
٥-له             ١٠-يستطيع               ١٥-قبله [3]
                          


 IV.            PENUTUP
a.      Kesimpulan
Membaca merupakan suatu proses menerjemahkan symbol tulisan (huruf) kedalam kata-kata lisan, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sasaran tes kemampuan membaca pada dasarnya mengacu pada sasaran yang sama dengan tes menyimak dalam memahami wacana yang diungkapkan secara lisan.perbedaan antara keduanya hanya terletak pada mediumnya, yang satu diungkapkan secaralisan, yang satu tertulis.
Beberapa macam bentuk tes yang dapat digunakan mengukur kemampuan membaca,diantaranya:
1.      Tes penyesuaian: penyesuaian kosa kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian kalimat dan gambar.
2.      Pertanyaan singkat: memahami beberapa istilah, menyimpulkan, beberapa pertanyaan yang benar dan salah.
3.      Pilihan ganda: ungkapan pendek, teks yang sedang dan panjang
4.      Melengkapi: pemilihan dan pelaksanaan tes.

b.      Penutup
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Dengan kerendahan hati, kami akui makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kebaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan tetap semangat.






DAFTAR PUSTAKA

Muhammad,Abdul Kholiq Muhammad, Ikhtibarat Al-Lughah, Makah: Jami’ah Al Mulk Syu’ud, 1996.

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Soenardi, Djiwandono, Tes Pegangan Bagi Pengajar Bahasa, Jakarta: Indeks, 2008.



[1] Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.12-13
[2] Djiwandono Soenardi, Tes Pegangan Bagi Pengajar Bahasa, (Jakarta: Indeks, 2008), hlm. 116.
[3] MuhammadAbdul Kholiq Muhammad, Ikhtibarat Al-Lughah, ( Makah: Jami’ah Al Mulk Syu’ud, 1996), hlm.201-215.

0 komentar :

Posting Komentar