Minggu, 22 November 2015


PERENCANAAN DAN RENCANA
DALAM KEGIATAN ORGANISASI

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Fatkuroji, M.Pd


Disusun Oleh:
Ely Herlina                             (113211006)
Laely Zulfa                             (113211007)
Muh. Ulil Absor                     (113211008)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.         PENDAHULUAN
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep, dan yang sesuai dengan obyek yang ditanganinya serta tempat organisasi itu berada. Sebagai bagian dari suatu ilmu, seharusnya manajemen itu tidak boleh menyimpang dari konsep manajemen yang sudah ada. Namun variasi bisa terjadi akibat kreasi dan motivasi para manajer. Variasi ini berkaitan dengan obyek yang ditangani dan tempat organisasi itu. Artinya, setiap obyek membutuhkan cara tersendiri untuk menanganinya, begitu pula masing-masing tempat organisasi memiliki situasi dan kondisi yang berbeda yang membutuhkan penyesuaian pula bagi manajemen pada organisasi itu.
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses perumusan kebijakan dan instrumen sekaligus teknik penentuan prioritas. Juga merupakan bagian integral pembangunan nasional suatu negara serta penghubung antara harapan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan negara dalam upaya mencapai tujuan maupun fungsi pendidikan.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.       Apa pengertian perencanaan dan rencana manajemen?
B.       Apa saja asas-asas perencanaan?
C.       Apa saja jenis-jenis rencana?
D.       Apa keuntungan dan kerugian perencanaan?
E.        Bagaimana  planing, programming, dan budgeting dalam manajemen?

III.   PEMBAHASAN
A.       Pengertian Perencanaan dan Rencana Manajemen
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal.[1]
Perencanaan adalah salah satu fungsi organik dalam manajemen, merupakan bagian integral dari fungsi-fungsi organik lainnya di dalam manajemen.[2]
Menurut Roger A. Kauffman, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Dalam perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai,  (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan itu, (3) identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.
Menurut Koontz, perencanaaan adalah suatu proses intelektual yang menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya, serta memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan membutuhkan pendekatan rasional ke arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.[3]
Menurut Gaffar, perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.[4]
 Dengan demikian, yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Sedangkan rencana adalah produk dari perencanaan.

B.       Asas-asas Perencanaan Manajemen
       Asas-asas perencanaan di antaranya:
1.     Princip of contribucion to abjective
Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
2.     Principle of efficiency of planning
Suatu perencanaan efesien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan biaya uang sekecil-kecilnya.

3.     Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fingsi lainnya, organizing, staffing, directing, dan controlling. Seorang tidak akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam menjalankan kebijaksanaan.
4.     Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi, banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5.     Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
Patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.     Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, produser-produser kerja, dan progam-progam kerja tersusun.
7.     Principle of timing (asas waktu)
Adalah perencanaan waktu yang relative singkat dan tepat.
8.     Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
Perencanaan  dapat disusun dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab  terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadahi mangenai bidang yang akan dilaksanankannya.
9.     Principle of alternatife (asas alternative)
Alternative pada setiap rangkaian kerja perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternative dalam pelaksannan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
10.      Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)
Dalam pemilihan alternatif-alternatif, pertama-tama harus di tunjukkan pada faktor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah.
11.     The commitment principle (asas keterikatan)
Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.


12.  The principle of flexibility (asas fleksibelitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13.      Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis)
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan dengan efektif.[5]

C.       Jenis-jenis Rencana
1.      Tujuan
Menurut G.R. Terry, tujuan adalah suatu sasaran manajerial yaitu tujuan yang diingini yang melukiskan skop yang jelas, serta memberikan arah pada usaha-usaha seorang manajer. Sasaran (goal), skopnya lebih kecil daripada tujuan, titik tertentu yang dicapai.
2.      Kebijaksanaan (Policy)
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah dalam pengambilan keputusan.
3.      Prosedur
Prosedur adalah suatu rangkaian tugas yang mewujudkan urutan waktu dan rangakaian itu harus dilaksanakan.  
4.      Rule
Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus ditaati.
5.        Program
Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret.
6.      Budget
Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang.
7.      Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur.


8.      Strategi
Strategi (siasat) adalah juga termasuk jenis rencana, karena akan menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.[6]
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Rencana jangka pendek.
Adalah rencana yang memilki jangka waktu satu sampai tiga tahun atau kurang dari lima tahun.
2.      Rencana jangka menengah
Adalah rencana yang memiliki jangka waktu lima sampai sepuluh tahun.
3.      Rencana jangka panjang.
Adalah rencana yang memiliki jangka waktu sepuluh tahun lebih.[7]

Berdasarkan tingkatannya, rencana dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.        Rencana strategik
Menurut R.G. Murdick J.E. Ross, rencana strategik adalah konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan.
Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan:
a.         Ruang lingkup
b.        Hasil persaingan
c.         Target dan
d.         Perencanaan sumber-sumber
Perencanaan strategik digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang lebih”general” di samping adanya beberapa jenis perencanaan lain yang disebut Steiner sebagai medium-range programming dan short-term budget and detailed functional plan.
2.      Rencana koordinatif (managerial)
Adalah mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini mempunyai cakupan semua aspek operasi suatu sistem yang meminta ditaatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.

3.      Rencana operasional
Perencanaan operasional  memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan secara jelas.[8]

D.       Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
1.     Keuntungan perencanaan :
a.         Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif, dan rasional.
b.        Perencanaan menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur, dan ekonomis.
c.         Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
d.        Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
e.         Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
f.         Perencanaan dapat memperkecil resiko yang dihadapi perusahaan.
g.        Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
h.        Perencanaan  merancang prestasi kerja.
i.          Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.
j.          Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
2.     Kerugian perencanaan :
a.         Perencanaan akan membatasi tindakan dan insiatif para bawahan.
b.        Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat.
c.         Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yanag akan terjadi pada masa yang akan datang.
d.        Biaya yang diperlukan untuk perencanaan cukup besar, bahkan dapat melampui hasil yang akan di capai.
e.         Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena rang lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.

E.       Planing, Programming dan Budgeting
1.      Planning
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, derecting, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Karena adanya perubahan kondisi dan situasi.
Hasil perencanaan baru akan di ketahui pada masa depan. Agar resiko yang ditanggung itu relative kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan di rencanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah ”memilih”, artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
2.      Programming
Programing merupakan proses penyusunan suatu program, jadi programming sifatnya dinamis, sedang program sifatnya statis.
3.      Budgeting
Penganggaran (budgeting) sangat penting bagi organisasi non profit dalam mengaktualisasikan perencanaan, karena tidak saja berkenan dengan masalah penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pertanggung jawabannya, sebagai kegiatan tatalaksana keuangan dalam Manajemen Operatif atau Administrasi Keuangan dalam arti luas yang mencakup fungsi-fungsi manajemen, kegiatannya jauh lebih luas, karena tidak sekedar mengenai penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pertanggung jawaban keuangan organisasi.[9]
Kegiatan administrasi  pendidikan dalam rangka memanfaatkan semua potensi atau sumber daya yang tersedia, untuk mencapai tujuan yaitu kebutuhan yang diperjuangkan agar terpenuhi secara efektif dan efisien.[10]

IV.   PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Sedangkan rencana adalah produk dari perencanaan.
Ø  Asas-asas perencanaan :
1.      Princip of contribucion to abjective
2.      Principle of efficiency of planning
3.      Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
4.       Principle of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
5.      Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
6.      Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
7.      Principle of timing (asas waktu)
8.      Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
9.      Principle of alternatife (asas alternative)
10.  Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)
11.  The commitment principle (asas keterikatan)
12.  The principle of flexibility (asas fleksibelitas)
13.  Principle of strategic planning (asas perencanaan strategis)
Ø  Jenis-jenis perencanaan:
1.      Tujuan
2.      Kebijaksanaan
3.      Prosedur
4.      Rule
5.      Program
6.      Budged
7.      Metode
8.      Strategi
Ø Keuntungan dan kerugian perencanaan
Dengan adanya perencanaan, maka sesuatu yang dituju akan menjadi jelas, terarah, meningkatkan daya guna dan hasil yang sesuai dengan tujuan.
Sedangkan kerugiannya, perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan dan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat.
Ø Planing, Programming, dan Budgeting
Planing merupakan proses ”memilih”, artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
Programing merupakan proses penyusunan suatu program, jadi programming sifatnya dinamis, sedang program sifatnya statis.
Kegiatan administrasi  pendidikan dalam rangka memanfaatkan semua potensi atau sumber daya yang tersedia, untuk mencapai tujuan yaitu kebutuhan yang diperjuangkan agar terpenuhi secara efektif dan efisien.

B.                         Penutup
Demikianlah makalah yang telah kami susun. Kami menyadari adanya kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.




DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta, Aditya Media, 2008
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1996
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005
Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2008
Soenarya, Endang, Teori Perencanaan Pendidikan, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000
Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga, 2009






                [1] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm. 9.
                [2] Endang Soenarya, Teori Perencanaan Pendidikan, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000), hlm. 1.
                [3] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 49.
                [4] Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 47.
                [5] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 93-94.
                [6] Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, hlm. 95-102.
                [7] Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 63-73.

                [8] Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, hlm. 55-59.
                [9] Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), hlm. 109.
                [10] Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer,  hlm. 28.

0 komentar :

Posting Komentar