RELIABILITAS
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Ibu Naifah, S.Pd.I, M.Si
Disusun Oleh:
Fatchurohman 113211021
Fathul
Rozaq 113211022
Furaida
Ayu M 112311023
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Salah satu aspek positif
kemajuan
dari dunia penelitian yang ada di Indonesia, adalah muncul banyaknya para
peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti objek-objek
yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti yang
banyak melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian
dari sebuah kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya
memerlukan sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah
yang benar-benar valid dan bersifat riel tanpa adanya kebohongan ataupun
ketidaknyataan yang mengesankan data yang diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar
kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai seorang peneliti harus menguji
terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut dengan uji reabilitas.
Kebanyakan
dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai kesimpulan dari hasil penelitian
kita terhadap kejadian-kejadian yang terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan
sempurna untuk seluruh kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu
benar, untuk menghindari hal-hal yang semacam itu maka kita harus melakukan
reliabilitas, yang berguna untuk menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah
penelitian yang kita lakukan.
Reliabilitas
mampu menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau tingkat
kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui
tingkat kecocokan di antara skor pada lebih dari sekali pengukuran. Jika makin cocok
dengan skor sesungguhnya maka makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun
ada ketidakcocokan itu merupakan kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan
munculnya kesalahan masih tetap ada, namun kemungkinan itu sangatlah kecit
sekali dan tidak akan banyak berpengaruh terhadap hasil akhir dari sebuah
pengujian.
II.
RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian dari reliabilitas?
- Apa tujuan dari reliabilitas?
- Apa macam-macam dari realibilitas?
- Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Reliabilitas
Kata
reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa
inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya.
“reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat
atau keadaan.
Reliabilitas
merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan
ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai
arti seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi,
namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana
hasil pengukuran dapat dipercaya.
Dari
beberapa pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat ukur
yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya
menunjukan keajegan.Seorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut
berbicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.Dalam
sebuah tes pentingnya diamati keajegan dan kepastian tes tersebut dilihat dari
hasil tes yang didapat.
Dengan
demikian reliabilitas dalam evaluasi pembelajaran merupakan sifat yang ada pada
data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen, namun untuk memudahkan,
reliabilitas dapat dikatakan merupakan sifat dari instrumen juga. Maksudnya
reliabilitas bukanlah bersifat dikotomis, tetapi merupakan rentangan yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk angka 0 – 1.[1]
B. Tujuan Realibilitas
Tujan
adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel dengan jelas. Setiap
pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel. Sebuah
variabel harus spesifik agar dapat menguragi intervensi informasi dari variabel
lain. Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau semakin
tepat level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena
informasi yang dimiliki semakin mendetail.
Prinsip
dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran pada level paling tepat yang
mungkin diperoleh. Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya lebih dari
satu indicator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range
yang lebih luas terhadapkonten definisi konseptual. Gunakan tes pilot, yakni
dengan membuat satu atau lebih draftatau dalam sebuah pengukuran sebelum menuju
ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan pilot studies, prinsipnya
adalah mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu
dari literature-literatur yag berkaitan.
Selanjutnya,
pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari pengukuran yang
dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan dengan
berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti
kemudian tetap sama.
Pada
konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna untuk melakukan
perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi. Dimana perbaikan alat ukur
dilakukan melalui analisis butir untuk mengetahui butir mana yang perlu
diperbaiki. Namun pada pengukuran sesungguhnya, perhitungan reliabilitas
dilakukan untuk memberi informasi tentang kualitas sekor hasil ukur kepada
mereka yang memerlukannya. Tentunya perolehan tersebut bisa di jadikan acuan
bagi peneliti untuk menghasilkan penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan di
kemudian hari.
Sehingga,
jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian yang minim. Jika tes
mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh kesalahan pengukuran telah
terkurangi.[2]
C. Jenis Realibilitas
Dalam
kaitanya dengan sebuah penelitian, berikut ini adalah macam-macam reliabilitas
dan prosedur pelaksanaan pengukuran reliabilitas yang sering ditemui dalam
instrument evaluasi maupun penelitian yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
Pada
teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan dalam alat ukur sebanyak
dua kali. Dimana selang waktunyapun tidak terlalu dekat dan tidak terlalu lama
(15 – 30 hari). Kemudian barulah hasil pengukuran I dikorelasikan dengan
pengukuran II.
Ukur
Selang waktu Ukur ulang
X ----------------- X
Pada
reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur ulang masih mirip dengan hasil
ukur, apakah jawaban responden stabil sehingga dinamakan reliabilitas
stabilitas. Korelasi dilakukan pada sekor responden saja tanpa memperhatikan
komposisi butir. Komposisi butir boleh apa saja dengan sasaran yang tidak perlu
sama.
Relibilitas
tes ini penting, khususnya ketika digunakan untuk menentukan predictor misalnya
tes kemampuan. Para pengambil tes pada umumnya akan terus mengingat jawabannya,
jika item soal yang ada mengandung factor sejarah, disbanding bentuk soal ilmu
pengetahuan aljabar misalnya.
Jika
koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti realibilitas tes bagus, jika
korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai konsistensi rendah.[3]
2. Teknik belah dua
Pada
teknik ini, alat ukur yang disusun harus punya banyak item (50 – 60) yang
mengukur aspek yang sama. Dimana alat ukur diujikan pada tes, kemudian dihitung
validitas itemnya.
Cara
melakukan reliabilitas belah dua pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat
pada subjek sasaran
b. Bagi tets yang ada menjadi dua jumlah dasar item yang paling umum dengan membagi
item dengan nomor gajil dan genap pada klompok
tersebut
c. hitung skor subyek pada kedua belah kelompok
penerima item yang genap dn item ganjil
d. korelasikan kedua skor tersebut, mengunakan
formula korelasi yang relevan dengan teknuk pengukuran.
Jika hasil koefisien korelasi tinggi maka test
mempunyai tingkat rlibilitas baik. Akan terjadi sebaliknya, jika hasil
korelasibelah dua item ternyata rendah.[4]
3. Teknik paralel (equivalent
form)
Pada aspek ini, dibuat 2 jenis alat ukur yang
mengukur aspek yang sama. Alat ukur tersebut diujiakan pada tes yang sama.
Kemudian dicari validitas dari masing-masing jenis. Dimana untuk mencari nilai
reliabilitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor total.
Ukur
|
Tanpa
atau dengan selang waktu
|
Ukur
serta
|
|||
X
|
-----------------
|
X
|
|||
Pada teknik
reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur setara masih mirip dengan hasil
ukur, apakah jawaban responden ekivalen sehingga dinamakan reliabilitas
ekivalen. Dimana korelasi dilakukan pada skor responden saja tanpa
memperhatikan komposisi butir. Komposisi butir boleh apa saja dengan sasaran
yang tidak perlu sama.Kesamaan yang dimaksudkan adalah kesamaan tujuan, tingkat
kesukaran, dan susunan.[5]
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas
Reliabilitas
dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaran tes-retes. Interval penyelengaraan
yang terlalu dekat atau jauh, akan mempengruhi koefisien reliabilitas. Faktor-factor
lain yang mempengaruhi di antaranya;
1. Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin
banyak jumlah item materi pembelajaran diukur. Ini menunjukan dua kemungkinan
yaitu test semakin mendekati kebenaran,
dan dalam memgikuti test, semakin kecil siswa menebak. Berarti semakin
tinggi koefisien reliabilitas.
2. Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara
langsung dipengeruhioleh bentuk sebaranskor dalam kelompok siswa yang diukur.
Semakin tinggi sebaran semakin tingi estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini
tejadi karena posisi skor siswa, secara individual mempunyai kedudukan sama
pada tes retest lain,sebagai acuan.
3. Kesulitan test; test normative yang terlalu
mudah atau terlalu sulitskor untuk siswa cenderung menghasilkan reliabilitas
rendah. Fenomena tersebut, akan menghasilkan sebaran skor yang cenderung
terbatas pada salah satu sisi.
Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban
siswa akan mengumpul ada sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa
akan cenderung mengumpul pada ujung bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai
kesamaan yaitu bahwa perbedaan di antara individu adalah kecil dan cenderung
tidak relevan
4. Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu
derajat dimana siswa dengan kompetensi sama mencapai hasil sama. Ketika
prosedur test evaluasi memiliki objektivitas tinggi, maka reliabilitas test
tidak dipengaruhi oleh prosedur teknik penskoran. Item test objektif yang
dihasilkan tidak dipengaruhi pertimbangan atau opini seorang evaluator.
IV.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah
penelitian atau yang sering disebut dengan uji reliabilitas maka penelitian
yang dihasilkan akan memiliki sebuah mutu yang berkualitas. Karena
penelitian yang sudah melalui uji penelitian sudah dianggap bagus dan
memenuhi standart.
Ada tiga teknik dasar yang dapat diterapkan
oleh peneliti dalam menguji Reliabilitas suatu penelitian yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
2. Teknik
belah dua
3. Teknik paralel (equivalent form)
Factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas
adalah waktu pengujian tes, dan factor lain diantaranya yaitu;
1. Panjang tes
2. Penyebaran skor
3. Kesulitan test
4. Objektivitas
2.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang dapat kami paparkan. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan kami
semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pemakalah pada khususnya.Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta:
Bumi Aksara,
2003
Athok
Fu’adi, Sistem Pengembangan Evaluasi, Ponorogo :STAIN Ponorogo
Press, 2008
Azwar.Saifuddin,Reliabilitas
dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2003.
H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip
& Operasionalnya, Jakarta,
PT
Bumi Aksara, 2008.
Supranata, Suparman. ANALISIS, VALIDITAS,
RELIABLITAS, DAN
INTERPRETASI
HASIL TES, Bandung,
PT Remaja Rosdakarya, 2004
[1]Athok Fu’adi, Sistem Pengembangan Evaluasi,Ponorogo
:STAIN Ponorogo Press, 2008, hlm. 56.
[2] H.M
Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya, Jakarta, PT
Bumi Aksara 2008, hlm. 43-44.
[3]H.M
Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN, hlm. 45
[4] Ibid,
hlm. 48
[5]Suparman
Surapranata, ANALISIS, VALIDITAS, RELIABLITAS, DAN INTERPRETASI HASIL TES,
Bandung, 2004, PT Remaja Rosdakarya,
hlm. 97
ijin copas yag friend
BalasHapus